This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 15 November 2017

GOTONG ROYONG

KERUKUNAN

NILAI - NILAI PERJUANGAN DALAM PEMERINTAHAN

SISTEM PEMERINTAHAN di DUNIA

BENUA - BENUA di DUNIA

DAUR AIR

Selasa, 14 November 2017

Persiapan Kemerdekaan Indonesia




SUMBER : https://sejarahpgs.wordpress.com

Kedudukan Jepang di perang Pasifik pada  tahun 1944 semakin mengalami kesulitan . Kekalahan pertempuran  di Laut Karang 7 Mei 1944 semakin membuat Jepang terdesak .
Pada tanggal  17 Juli 1944 , Perdana Mentri Tojo diganti Perdana Mentri Koiso . Perdana Mentri Koiso memberi janji kemerdekaan pada Indonesia pada tanggal 7 September 1944 dengan tujuan agar Bangsa Indonesia membantu Jepang dan tidak melawan Jepang .
Untuk membuktikan kesungguhan janji itu maka Jepang mengijinkan bendera merah-putih berkibar disamping bendera Jepang .
Gambar tokoh : Tojo , Koiso , Kumakici Harada , Moh Yamin , Soepomo
Pembentukan BPUPKI
Pada tanggal 1 Maret 1945 , pimpinan militer di Jawa : Letnan Jenderal Kumakici Harada mengumumkan dibentuk Dokuritsu Junbi Cosakai  / BPUPKI  ( Badan Penyelidik  Usaha-usaha  Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) . BPUPKI diresmikan tanggal 28 Mei 1945 digedung Jalan Pejambon Jakarta .
Susunan keanggotaan BPUPKI adalah :
Ketua           : KRT Rajiman Widyodiningrat
Ketua Muda : R.P Suroso , Ichibangase
Anggota        : 60 orang Indonesia dan 7 orang
Jepang .
Tugas BPUPKI =  menyelidiki dan mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan  dengan akan dibentuknya negara
Indonesia merdeka .
Sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei – I Juni 1945.
Sidang ini membahas tentang dasar negara Indonesia . Dalam sidang ini ada tiga tokoh yang mengajukan konsep dasar negara yaitu : Sukarno , Moh. Yamin , Prof. Dr Supomo .
Bagaimana usaha persiapan kemerdekaan pada masa Jepang ?
Mengapa Jepang banyak membantu usaha persiapan kemerdekaan Indonesia ?
Pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 , Moh. Yamin mengajukan konsep dasar negara :
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan
Kesejahteraan Rakyat
Pada sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945 , Prof . Dr .Supomo mengajukan kosep dasar negara :
Persatuan
Kekeluargaan
Keseimbangan lahir dan batin
Musyawarah
Keadilan Rakyat
Pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 , Sukarno mengajukan konsep dasar negara :
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
Mufakat atau Demokrasi
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan yang Maha Esa
Setelah sidang BPUPKI selesai kemudian BPUPKI memasuki masa reses selama sekitar satu bulan . Sebelum memasuki reses BPUPKI membentuk Panitia  9 / Panitia kecil 9  yang bertugas , mengolah usul dan konsep dasar negara  . adapun anggota Panitia kecil 9 :
–    Sukarno ( ketua )
–    Moh. Hatta
–    Moh . Yamin
–    Ahmad Subarjo
–    AA. Maramis
–    Abdulkahar Muzakir
–    Wahid Hasyim
–    H. Agus Salim
–    Abikusno Cokrosuyoso
Pada tanggal 22 Juni 1945 , Sukarno melaporkan hasil kerja Panitia Kecil 9 dihadapan BPUPKI . Hasil kerja Panitia Kecil 9 memuat rancangan azas dan tujuan Indonesia merdeka , sering disebut Jakarta Charter /Piagam Jakarta yang berisi :
Ketuhanan dengan menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya .
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia .
Sidang kedua  BPUPKI  tanggal 10 – 16 Juli 1945.
Sidang BPUPKI kedua ini membahas tentang Rancangan Undang-Undang Dasar
( RUUD ) dan pembukaannya . BPUPKI membentuk panitia perancang UUD diketuai oleh Sukarno .
Dalam sidang Panitia Perancang UUD disepakati bahwa isi pembukaan UUD diambil dari Jakarta Charter dengan beberapa perubahan .
Untuk merumuskan Batang Tubuh UUD Panitia Perancang UUD membentuk panitia  kecil  ( panitia hukum dasar ) diketuai Supomo yang beranggotakan 7 orang.
Akhirnya dalam sidang Pleno BPUPKI tanggal 14 Juli 1945 , Sukarno melaporkan hasil kerja Panitia Perancang UUD yaitu :
Pernyataan Indonesia merdeka
Pembukaan Undang-Undang dasar
Batang tubuh Undang- Undang Dasar.
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan diganti PPKI  ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) / Dokuritsu Junbi Iinkai . Badan ini yang dikemudian hari meresmikan Undang-Undang Dasar 1945.
Pada tanggal 9 Agustus 1945 , Sukarno , Hatta , Rajiman Widyodiningrat dipanggil ke Dalat , Vietnam oleh Marsekal Terauchi . Marsekal terauchi menjelaskan bahwa pemerintahan Jepang memutuskan untuk memberi kemerdekaan pada Indonesia . Pelaksanaan akan segera dilakukan setelah persiapan selesai . Untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia , Marsekal Terauchi menyetujui dibentuk  PPKI . Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu . Tanggal 15 Agustus 1945 , ketiga tokoh nasional pulang ke Indonesia dan mereka belum mengetahui kalau Jepang sudah menyerah pada Sekutu. Dengan menyerahnya Jepang pada Sekutu maka berakhirlah Perang Pasifik .
Peran BPUPKI dan PPKI dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia :
Peran BPUPKI :
a.    Menyusun rancangan UUD
b.    Menyusun dasar negara
Peran PPKI :
c.    Mempersiapkan perumusan naskah proklamasi .
d.    Mempersiapkan upacara proklamasi 17 Agustus 1945
e.    Menyusun kelengkapan negara
f.    Membentuk pemerintahan yang berdaulat

https://sejarahpgs.wordpress.com

Unsur- Unsur Seni Rupa

sumber : https://www.google.co.id



Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Unsur-unsur itu terdiri dari :
1.Titik /Bintik
~>Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titikyang membesar biasa  disebut bintik.
2.Garis
~>Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna,  texture,  dan lainnya. Pengertian lain dari garis adalah kumpulan titik yang bertangkai.
3. Bidang
~>Bidang dalam seni  rupa merupakan salah satu unsur seni  rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya
4.Bentuk
~>Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
Bentuk atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga dimensi.
••Bentuk dua dimensi dibuat dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut kontur. Bentuk-bentuk itu antara lain segitiga, segi empat, trapesium dan lingkaran.
••Bentuk tiga dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya dan bentuk-bentuk itu antara lain limas, prisma, kerucut, dan silinder.
Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk dapat memberikan kesan-kesan tersendiri seperti : 
••Bentuk teratur kubus dan persegi, baik dalam dua atau tiga dimensi memberi kesan statis, stabil, dan formal. Bila menjulang tinggi sifatnya agung dan stabil.
••Bentuk lengkung bulat atau bola memberi kesan dinamis, labil dan bergerak.
••Bentuk segitiga runcing memberi kesan aktif, energik, tajam, dan mengarah.
Dalam seni rupa, bentuk pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu :
••Bentuk figuratif
Bentuk figuratif adalah bentuk-bentuk yang berasal dari alam (nature). Bentuk-bentuk itu seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia ataupun alam lainnya.
••Bentuk yang diabstraktif
Bentuk diabstraktif adalah bentuk figuratif yang telah mengalami perubahan  atau penggayaan bentuk yang kemudian cenderung kita sebut dengan istilah stilasi atau deformasi. Di sini bentuk figuratif diubah hingga tinggal sarinya (esensinya) saja dan menjadi bentuk baru yang kadang-kadang hampir kehilangan ciri-ciri alaminya sama sekali. Contoh bentuk ini, misalnya abstraksi manusia menjadi topeng atau wayang, abstraksi binatang seperti burung garuda dan abstraksi tumbuhan seperti pada gambar-gambar hiasan.
Penggunaan bentuk-bentuk ini umumnya diterapkan pada karya-karya seni dekoratif seperti pada batik, hiasan keramik, karya ukiran, dan lain-lain.
••Bentuk abstrak
Bentuk abstrak sering disebut dengan bentuk non figuratif, artinya
bentuk-bentuk yang lahir bukan dari alam melainkan penyimpangan dari bentuk-bentuk alam. Ada tiga macam bentuk abstrak, yaitu bentuk abstrak murni, abstrak simbolis, dan abstrak filosofis.
√Bentuk abstrak murni ialah bentuk-bentuk yang sering disebut dengan bentuk-bentuk geometris atau bentuk alam benda, misalnya segitiga, prisma, kursi, lemari, sepatu, buku, rumah, dan lain-lain. √Bentuk simbolis, misalnya huruf, tanda baca, rambu-rambu, lambang, dan lain-lain.
√Bentuk abstrak filosofis ialah bentuk-bentuk yang mempunyai nilai-nilai tertentu, misalnya agama, kepercayaan, dan lainnya.
5. Ruang
~>Ruang dalam arti yang luas adalah seluruh keluasan, termasuk di dalamnya hawa udara. Dalam pengertian yang sempit ruang dibedakan menjadi dua, yaitu ruang negatif dan ruang positif. Ruang negatif adalah ruang yang mengelilingi wujud bentuk, sedang ruang positif adalah ruang yang diisi atau ditempati wujud bentuk.
6. Warna
~> Warna merupakan unsur penting dan paling dominant dalam sebuah penciptaan karya desain. Melalui warna orang dapat menggambarkan suatu benda mencapai kesesuaian dengan kenyataan yang sebenarnya. Warna dapat dikelompokkan berdasarkan jenis warna, sifat warna, dan makna warna.
••Jenis warna
Dalam sistem Prang (The Prang System), warna dalam hal ini adalah pigmen yang dapat dikelompokkan sebagai jenis-jenis warna sebagai berikut :
√ Warna primer, yaitu tiga warnapokok yakni merah, biru, dan kuning.
√ Warna sekunder / biner, yaitu perpaduan antara 2 warna primer
dan menghasilkan warna hijau,jingga dan ungu.
√ Warna  intermediate, yaitu percampuran antara warna primer dengan warna sekunder, menghasilkan warna kuning hijau,hijau-biru, biru-ungu, merah-ungu,merah-jingga, dan kuning-jingga.
√ Warna tertier, yaitu percampuran antara warna sekunder dan warna
intermediate dan menghasilkan sebanyak 12 warna.
√ Warna  quarterner, yaitu pencampuran warna intermediate dengan warna tertier dan menghasilkan sebanyak 24 warna.
••Sifat warna
Sifat warna  dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :  hue, value, dan intensity. 
√Hue
Hue adalah istilah  yang digunakan untuk menunjukkan nama dari
suatu warna, seperti merah, biru, kuning, hijau, coklat, ungu, jingga, dan warna lainnya. Perbedaan antara merah dengan biru, atau merah dengan kuning adalah perbedaan dalam hue.
√Value
Value  adalah istilah untuk menyatakan gelap terangnya warna atau harga dari hue. Untuk mengubah value, misalnya dari merah normal ke merah muda dapat dicapai dengan cara menambahputih atau mempercair warna tersebut hingga memberi kesan terang. Dan untuk memberi kesan gelap misalnya merah tua dapat dicapai dengan menambah hitam.  Value  yang berada dipertengahan disebut  middle value dan yang berada di atas middle value disebut high value, sedang yang berada dibawahnya disebut  low value. Value  yang lebih terang dari warna normal disebut  tint  dan yang lebih gelap disebut  shade. Close  value adalah  value  yang berdekatan atau bersamaan dan kelihatan lembut dan terang.
√Intensity
Intensity  atau chroma adalah istilah untuk menyatakan cerah atau
suramnya warna, kualitas atau kekuatan warna. Warna-warna yang intensitasnya penuh nampak sangat mencolok dan menimbulkan efek tegas, sedang warna-warna yang intensitasnya rendah nampak lebih lembut. 
Berdasarkan paduan warna (colour scheme), warna dapat dibagi dalam tiga tipe yakni
°°Warna monokromatrik adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan satu warna, misalnya urutan dari merah tua sampai ke merah yang paling muda.
°°Warna Complementer, yaitu dua warna yang berlawanan dalam kedudukan berhadap-hadapan, memiliki kekuatan berimbang, misalnya kuning kontras ungu, biru kontras jingga, dan merah kontras hijau.
°°Warna analogus adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan beberapa warna, misalnya urutan dari biru, biru kehijauan, hijau, hijau kekuningan, dan kuning.
••Makna Warna
Sebagaimana unsur desain yang lain, warna juga mempunyai makna yang berbeda, antara lain sebagai berikut :
√Merah mempunyai makna api, panas, marah, bahaya, aksi, gagah, berani, hidup, riang dan dinamis.
√Putih mempunyai makna suci, mati, bersih, tak berdosa, dan jujur.
√Kuning mempunyai makna matahari, cerah, sukacita, terang, iri, dan benci.
√Kuning emas mempunyai makna masyhur, agung, luhur, dan jaya.
√Coklat mempunyai makna stabil dan kukuh.
√Jingga mempunyai makna masak, bahagia, senja, riang, mashur, dan agung.
√Biru mempunyai makna tenang, kenyataan, damai, kebenaran, kesedihan dan setia.
√Hijau mempunyai makna dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, pertumbuhan, dan harapan.
√Merah muda mempunyai makna romantis, dan ringan.
√Ungu mempunyai makna kekayaan, berkabung, bangsawan, mewah, berduka cita, dan mengandung rahasia.
√Hitam mempunyai makna tragedi, kematian, duka, kegelapan, gaib, tegas, dan dalam.
Pemaknaan warna dipengaruhi oleh aspek budaya setempat. Pemaknaan warna yang terkait dengan warna sebagai simbol, di masing-masing daerah atau wilayah, akan berbeda, sesuai dengan pemaknaannya dalam budaya setempat.
Contoh :
bendera tanda adanya kematian, di Indonesia berbeda sesuai daerah setempat. Di Yogjakarta, bendera merah, di Jakarta  kuning, di Sulawesi  putih, di Sumatera  merah, dan sebagainya.
Di negeri China, warna merah berarti Cinta, sedangkan di Indonesia berarti marah atau berani.
7. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba pada suatu permukaan, baik itu nyata maupun semu. Suatu permukaan mungkin kasar, mungkin juga halus, mungkin juga lunak mungkin juga kasap atau licin dan lain-lain. Ada dua macam tekstur yakni tekstur nyata dan tekstur semu, sebagai berikut :
••Tekstur nyata
Tekstur nyata adalah tekstur fisik suatu benda secara nyata yang dikarenakan adanya perbedaan permukaan suatu benda. Misalnya tekstur wool berbeda dengan kapas, kain sutera berbeda dengan plastik, dan lain sebagainya. Tekstur ini dapat dikelompokkan dalam tekstur alam, tekstur buatan dan tekstur reproduksi.
√Tekstur alam adalah tekstur yang berasal langsung dari alam, misalnya daun, kulit kayu, permukaan batu, dan lainnya. √Tekstur buatan adalah tekstur yang tercipta dari susunan benda-benda alam, seperti tikar (dari daun yang disusun), goni (dari pasir dan kertas). Sedangkan tekstur reproduksi adalah tekstur yang dibuat melalui reproduksi benda yang sebenarnya, misalnya wallpaper.
••Tekstur semu
Tekstur semu adalah tekstur yang terlihat saja berbeda tetapi bila diraba ternyata sama saja. Tekstur ini hadir karena adanya unsur gelap terang atau karena unsur perspektif.
Selain nilai raba pada suatu permukaan, tekstur juga dapat menimbulkan kesan berat dan ringan. Sebuah kubus dari besai yang berat bila dibagian luarnya dilapisi dengan karton maka akan memberi kesan ringan dan kosong
https://lailanuradiana11.wordpress.com

Cabang cabang seni rupa




sumber : https://www.google.co.id

1. Seni lukis
Salah satu jenis seni murni berwujud dua dimensi pada umumnya dibuat di atas kain kanvas berpigura dengan bahan cat minyak, cat akrilik, atau bahan lainnya.
2. Seni patung
Salah satu jenis seni murni berwujud tiga dimensi. Patung dapat dibuat dari bahan batu alam, atau bahan-bahan industri seperti logam,serat gelas, dan lain-lain.
3. Seni Grafis
Merupakan seni murni dua dimensi dikerjakan dengan teknik cetak baik yang bersifat konvensional maupun melalui penggunaan teknologi canggih. Teknik cetak konvensional antara lain :
√Cetak Tinggi  ( Relief Print ) 
wood cut print, wood engraving print, lino cut print, kolase print
√Cetak Dalam ( Intaglio )
dry point, etsa, mizotint,sugartint 
sablon ( silk screen  )
√Teknik Cetak dengan teknologi modern, misalnya offset dan digital print.
4. Seni keramik
Termasuk seni murni tiga dimensi sebagai karya bebas yang tidak terikat pada bentuk  fungsional
https://lailanuradiana11.wordpress.com

Pengelompokan Seni Rupa






                                                         sumber : https://www.google.co.id

1. Seni rupa dibedakan menurut fungsi dan tujuannya :
a. Seni rupa murni (fine arts/pure arts)
Yaitu cabang seni rupa yang dibuat semata-mata untuk dinikmati nilai keindahannya saja. Jenis seni rupa ini lebih bertujuan estetis dan ekspresi si pembuatnya, sehingga baik si pencipta maupun yang menikmati tebih merasakan fungsi pemenuhan kebutuhan psikis (batin). Termasuk kedalam kelompok ini adalah : seni lukis, seni patung, seni grafis dll.
b. Seni Rupa terapan (applied arts/useful arts)
Yaitu cabang seni rupa yang dibuat untuk dinikmati nilai kegunaanya. Karya seni rupa ini lebih mengutamakan nilai praktis atau pakai, tetapi tidak mengabaikan nilai estetis. Contoh karya seni rupa terapan diantaranya : seni reklame, seni ilustrasi, seni arsitertur, seni dekorasi, seni kriya dll.
2. Seni rupa dibedakan berdasarkan bentuk :
a. Seni rupa 2 dimensi (dwimatra) Karya seni rupa berupa bidang datar dan hanya bisa dinikmati dari satu arah pandangan saja (dari depan), seperti : lukisan, relief, gambar, grafis dll.
b. Seni rupa 3 dimensi (trimatra) Karya seni rupa yang disamping memiliki ukuran panjang dan lebar juga tinggi, sehingga dapat dilihat/dinikmati dari beberapa arah, seperti : patung, dekorasi, kerajinan dll.
https://lailanuradiana11.wordpress.com

Kebebasan Berorganisasi








                                                            sumber : https://www.google.co.id


Kebebasan berarti kemerdekaan untuk bertindak sesuai dengan kemauan hati. Namun, kebebasan kita hendaknya tak mengganggu kebebasan orang lain. Kita sebaiknya menggunakan kebebasan kita dengan rasa tanggung jawab. Menggunakan kebebasan secara bertanggung jawab merupakan perwujudan dari sikap menghormati kebebasan orang lain untuk melaksanakan hak dan kewajibannya.


Salah satu contoh kebebasan kita adalah bebas memilih organisasi, baik yang ada di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Kebebasan berorganisasi artinya hak asasi seseorang untuk memilih atau bergabung dengan suatu organisasi yang sesuai dengan hati nuraninya. Jadi tidak ada orang yang berhak melarang seseorang untuk berorganisasi.

Di Indonesia, hak organisasi diatur oleh undang-undang. Hak berorganisasi secara tidak langsung tersirat dalam pancasila, sebagai sumber hukum Indonesia, dan tercantum dalam UUD 1945, terutama Pasal 28 E (Ayat 3). Dalam pasal tersebut dikatakan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat. Maksudnya adalah setiap warga Negara Indonesia memiliki hak untuk bebas memilih atau membentuk suatu organisasi atau kelompok yang sesuai dengan minat yang mereka miliki. Tidak ada satu pihak pun yang boleh memaksa atau melarang seseorang untuk bergabung dengan suatu organisasi. Tetapi, sekali lagi perlu diingat bahwa kebebasan ini tidak boleh mengganggu hak dan kebebasan orang lain.

Meskipun setiap orang berhak untuk memilih menjadi anggota atau pengurus suatu organisasi, tetapi mesti memperhatikan beberapa hal berikut :

• Mengetahui tujuan organisasi. Artinya organisasi yang akan dimasuki itu sesuai dengan kemauan dan dapat membantu perkembangan belajar atau tidak. Jangan sampai organisasi tersebut merugikan kita.
• Mencari tahu kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh suatu organisasi. Artinya kegiatan-kegiatan tersebut membantu atau tidak dalam proses perkembangan diri.
• Mencari tahu posisi apa yang cocok dalam organisasi yang akan dimasuki.
• Melakukan tugas-tugas yang telah diberikan organisasi dengan penuh rasa tanggung jawab.

Organisasi adalah perkumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Sekumpulan orang saja belum dapat disebut organisasi, untuk dapat disebut sebagai organisasi kumpulan orang tersebut harus memiliki tujuan. Suatu organisasi mempunyai tujuan yang sama, serta bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Banyak hal yang harus ada di dalam organisasi. Semua itu harus dipenuhi agar tujuan bisa tercapai. Unsur-unsur itu adalah sebagai berikut.

Anggota ( manusia )
Anggota dalam organisasi adalah manusia. Organisasi merupakan alat atau wadah untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Agar tujuan dari tugas yang diberikan oleh guru bisa berjalan dengan baik, maka dibuatlah organisasi kecil dalam lingkup kegiatan belajar. Selain contoh di atas, tentu kamu sudah bisa melihat berbagai macam organisasi yang sudah dibuat oleh kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Organisasi itu merupakan perkumpulan dari beberapa orang, yang di dalamnya ada pemimpin dan juga anggota.

Tujuan
Awal organisasi itu dibentuk karena ada tujuan yang hendak dicapai. Untuk itulah maka semua organisasi pasti mempunyai tujuan. Misalnya membuat organisasi kelompok belajar , tujuannya adalah agar belajar bisa lebih efektif dan hasilnya lebih baik. Kalau organisasi itu tidak memiliki tujuan, apa gunanya organisasi itu dibuat. Begitu pula dalam tujuan yang ada tentunya harus sama. Jika tujuannya berbeda, maka tidak perlu dibuat organisasi. Contoh sekelompok orang yang akan berangkat bekerja bukan merupakan organisasi, karena masing-masing mempunyai tujuan yang berbeda.

Tugas

Organisasi itu akan ada jika ada tugas yang dilakukan. Pada dasarnya dengan organisasi yang ada harapan pekerjaan itu bisa dikerjakan secara efektif. Pekerjaan itu bisa dikerjakan dengan baik dan sesuai dengan yang diinginkan. Seorang guru memberikan tugas kepada siswanya secara berkelompok, tentunya tugas ini tidak dikerjakan sendiri sendiri, tetapi harus dikerjakan secara berkelompok. Agar pekerjaannya itu bisa sesuai dengan harapan gurunya, maka dibentuklah organisasi dalam menyelesaikan tugas bersama.

Kerja Sama
Sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama namun dikerjakan sendiri-sendiri belum dapat dikatakan sebagai organisasi. Untuk dapat dikatakan sebagai organisasi tujuan bersama harus dikerjakan bersama-sama. Artinya harus ada kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama tersebut harus melibatkan semua orang yang ada dalam kelompok tersebut. Semua orang dalam kelompok tersebut harus berkerja-sama, jika salah satu dari mereka tidak ikut organisasi akan macat.

Struktur
Struktur artinya hubungan kerja antar bagian. Dalam organisasi, ada hubungan kerja antar bagian. Sebuah contoh ada organisasi sekolah, yang di dalamnya terdapat tugas yang jelas antar masing-masing bagian. Ada ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, ada bagian kebersihan, keamanan, keindahan, kekeluargaan, dan lain-lain. Semua menjalankan fungsinya masing-masing.

Tempat
Setiap organisasi selalu memiliki tempat di mana organisasi itu dibuat. Mungkin saja tempat organisasi itu di dalam kelas. Sebagaimana contoh organisasi yang kecil dalam melaksanakan tugas dari guru. Ada organisasi yang berada di kantor-kantor, di pemerintahan, bahkan banyak pula organisasi yang tempatnya di masyarakat. Ada pula organisasi politik. Semua organisasi pasti mempunyai tempat.

Cara berorganisasi yang baik.
• Kumpulkan beberapa orang yang mempunyai tujuan yang sama.
• Lakukan pertemuan untuk menentukan struktur organisasi.
• Buatlah pembagian tugas yang jelas untuk setiap anggota.
• Sesuaikan tugas dengan kemampuan yang dimiliki.
• Tumbuhkan rasa saling percaya antara anggota.
• Hindari perasaan merasa paling hebat di antara teman.
• Ciptakan keserasian dalam bekerja kepada setiap anggota.
• Lakukan kordinasi yang baik untuk mencapai tujuan bersama.

http://rimbaceloteh.blogspot.co.id

peraturan perundanga - undangan







                                                       sumber : http://www.sekolahpendidikan.com




sebuah peraturan dalam bentuk tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum serta di bentuk ataupun ditetapkan oleh lembaga yang berwenang melalui prosedur yang telah sebelumnya. 

Agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat atas peraturan perundang-undangan yang baik, maka mesti dibuat peraturan yang memuat mengenai pembentukan peraturan perundang-undangan dengan cara dan metode yang pasti, baku dan standar yang mengikat seluruh aspek dalam lembaga yang berwenang untuk membentuk peraturan perundang-undangan. 

Peraturan perundang undangan memiliki beragam landasan hukum yakni antara lain, Pasal 22A UUD 1945 menyatakan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembentukan undang-undang yang diatur dengan undang-undang. Selanjutnya, dijabarkan dalam UU RI No. 12 Tahun 2011 mengenai Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

Peraturan perundang-undangan harus dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang atau lembaga legislatif. Dengan demikian, terdapat struktur atau tata perundang-undangan dalam suatu negara. Pada peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh lembaga yang lebih rendah mesti mengacu atau tidak boleh bertentangan dengan perundang-undangan yang telah dikeluarkan oleh lembaga yang lebih tinggi. 

Misalnya, perda provinsi yang mengatur tentang pendapatan daerah dilarang bertentangan dengan UU yang ditetapkan lembaga perwakilan rakyat yang berada di pusat.


1.    Sifat dan ciri-ciri peraturan perundang-undangan
Setiap peraturan perundang-undangan harus memiliki sifat dan ciri-ciri yang telah ditetapkan, yakni sebagai berikut:
a.    Peraturan perundang-undangan harus dalam wujud peraturan tertulis.
b.    Peraturan perundang-undangan dibentuk, ditetapkan, dan dikeluarkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang baik di tingkat pusat ataupun di tingkat daerah.
c.    Peraturan perundang-undangan harus berisi aturan pola tingkah laku atau norma hukum. 
d.    Peraturan perundang-undangan harus mengikat secara umum dan menyeluruh.

2.    Landasan hukum pembentukan peraturan perundang-undangan
Dalam pembentukan peraturan perundang-undangan terdpat 3 landasan hukum. Landasan Hukum pembentukan peraturan perundang-undangan ialah sebagai berikut:

a.    Landasan filosofis
Landasan filosofis dalam pembentukan peraturan perundang-undangan ialah peraturan perundang-undangan bisa dikatakan memiliki landasan filosofis (filisofische grondslag) apabila rumusannya ataupun normanya mendapatkan pembenaran setelah dikaji secara filosofis. Jadi, alasan sesuai dengan cita-cita pandangan hidup manusia dalam pergaulan hidup bermasyarakat dan juga sesuai cita-cita kebenaran, keadilan, jalan kehidupan, filsafat hidup bangsa, dan juga kesusilaan.

b.    Landasan sosiologis
Landasan sosiologis dalam pembentukan peraturan perundang-undangan ialah suatu peraturan perundang-undangan bisa dikatakan memiliki landasan sosiologis bila sesuai dengan keyakinan umum, kesadaran hukum masyarakat, tata nilai, dan juga hukum yang hidup dimasyarakat supaya peraturan yang dibuat dapat dijalankan.

c.    Landasan yuridis
Landasan yuridis dalam pembentukan peraturan perundang-undangan ialah peraturan perundang-undangan bisa dikatakan memiliki landasan yudiris bila terdapat dasar hukum, legalitas atau landasan yang terdapat dalam ketentuan hukum yang lebih tinggi derajatnya.

http://www.sekolahpendidikan.com

Rabu, 01 November 2017

Denah Lingkungan Rumah dan Sekolah




sumber : https://www.google.co.id




Tahukah kamu apakah mata angin itu? Jika kamu berdiri di halaman dan menghadap ke arah matahari terbit, berarti kamu menghadap ke arah timur. Punggungmu ke arah barat. Tangan kananmu ke arah selatan dan tangan kirimu ke arah utara. Untuk lebih jelasnya, perhatikan arah mata angin berikut ini.



Keterangan
U  : utara
TL  : timur laut
T    : timur
TG : tenggara
S    : selatan
BD : barat daya
B    : barat
BL  : barat laut




Ketentuan menggambar mata angin adalah sebagai berikut:
a. atas : arah utara,
b. bawah : arah selatan,
c. kanan : arah timur,
d. kiri : arah barat,
e. antara barat dan utara : arah barat laut,
f. antara timur dan utara : arah timur laut,
g. antara barat dan selatan : arah barat daya, dan
h. antara timur dan selatan : arah tenggara.

Pada zaman dahulu, untuk arah mata angin ditentukan berdasarkan posisi matahari, dan hal itu hanya dapat dilakukan pada siang hari. Adapun para nelayan yang berada di tengah laut pada malam hari menggunakan rasi bintang Gubuk Penceng untuk penunjuk arah.




Pada zaman sekarang, untuk menentukan Dan mengetahui arah, manusia menggunakan alat yang disebut kompas. Pada kompas ada jarum yang Selalu menunjuk arah utara-selatan. Dapatkah kamu menggunakan kompas?




 Membuat Denah Lingkungan Rumah dan Sekolah
Pernahkah kalian melihat denah? Apakah yang dimaksud dengan denah? Denah adalah gambar yang menunjukkan lokasi atau bagian dari suatu tempat. Berikut akan kita pelajari denah lingkungan rumah dan sekolah.
Denah Lingkungan Rumah
Dapatkah kalian memberitahukan alamat rumah kalian masing-masing? Dapatkan kalian menggambarkan peta atau denahnya? Peta dan denah dibuat untuk mempermudah kita mencari sebuah objek di permukaan bumi.
Berikut adalah denah sederhana lingkungan rumah.

Rumah Doni tidak besar tetapi juga tidak terlalu kecil. Rumah Doni bersih dan rapi. Di depan rumah Doni ada halaman yang ditanami berbagai macam pohon dan bunga. Ada pohon jambu, mangga, dan rambutan. Rumah Doni terletak di pinggir jalan kampung. Di samping rumah Doni ada rumah tetangga yang juga bersih dan rapi.
Di dekat tikungan jalan ada gardu ronda. Setiap malam  ada petugas ronda yang menjaga keamanan lingkungan. Di depan rumah Doni ada lapangan sepak bola dan di sebelah  kanan lapangan sepak bola adalah SD Harapan Kita, sekolah Doni. Jarak rumah Doni dengan sekolahnya tidak begitu jauh. Setiap hari Doni berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki bersama teman-temannya. Di dekat sekolah Doni ada masjid tempat beribadah bagi umat Islam. Di sebelah kiri lapangan sepakbola berdiri sebuah gereja tempat beribadah bagi umat Kristen. Meskipun keyakinan warga berbeda-beda tetapi mereka hidup rukun dan saling menghormati.
Denah Lingkungan Sekolah
Murid-murid kelas III berkumpul di halaman sekolah. Mereka diberi tugas untuk mengenal lingkungan sekolah, mulai dari gedung sekolah, WC, rumah penjaga sekolah, kantin, halaman, taman, sampai parit. Semua murid mengamati keadaan dan lingkungan sekolahnya dengan saksama.
SD Bakalan 01 adalah sekolah Rudi. Sekolah Rudi terletak di tepi jalan besar. Bangunan sekolahnya berbentuk huruf U. Halamannya luas, sehingga pada saat  istirahat dapat digunakan untuk bermain. Di belakang gedung sekolah, ada lapangan untuk berolahraga. Di samping gedung masih ada sisa tanah yang dapat digunakan untuk praktik menanam pohon.
Setelah mengamati keadaan sekolah, anak-anak kembali masuk kelas. Mereka mencatat hasil pengamatannya sebagai berikut. SD Bakalan 01, sekolah Rudi terletak di pinggir jalan raya dan menghadap ke utara. Batas sebelah timur adalah kantor asuransi. Batas sebelah selatan adalah lapangan dan persawahan, sedangkan batas sebelah barat adalah pagar perumahan penduduk.
Bangunan sekolahnya terdiri atas beberapa ruang. Ada ruang kepala sekolah untuk tempat kerja kepala sekolah, ruang BP, ruang kelas untuk belajar, ruang guru untuk berkantor para guru, ruang BP, ruang UKS, ruang perpustakaan, lapangan olahraga, kamar mandi, WC, kantin, gudang, dan rumah penjaga sekolah. Keadaan dan lokasi SD Bakalan 01 di atas dapat dibuat dalam bentuk denah. Jika dibuat dalam bentuk denah, lokasi SD Bakalan 01 tersebut akan tampak sebagai berikut.

 Membuat Denah Sekolah Lengkap dengan Rencana Penghijauan Sekolah
Lingkungan sekolah yang gersang akan membuat suasana sekolah panas. Oleh sebab itu, di sekitar sekolah perlu ada pohon pelindung agar suasana teduh dan sejuk. Pada saat ini SD Bakalan 01 sedang merencanakan menanam pohon pelindung di depan sekolah.
Murid-murid kelas III akan membuat denah SD Bakalan 01 dan melakukan penghijauan sekolah. Masih ingatkah kamu dengan pengertian denah? Denah adalah gambar yang menunjukkan letak atau lokasi dan bagian dari suatu tempat. Pernahkah kamu memerhatikan sekolahmu? Bagaimana letak bangunan dan ruangannya? Berapa jumlah ruang kelasnya? Berikut ini dipaparkan denah SD Bakalan 01 lengkap dengan rencana penghijauan yang akan dilakukan.

Keterangan
1. Kebun                                11.  Ruang kelas lV
2. Rumah penjaga                12.   Ruang kantor
3. Gudang                              13.  Ruang UKS
4. Kantin                                 14.  Ruang kelas III
5. Tempat sepeda                 15.  Ruang kelas II
6. Kamar mandi/ WC            16.  Ruang kelas I
7. Lapangan                          17.  Papan nama sekolah
8. Ruang perpustakaan        18.  Tiang bendera
9. Ruang kelas Vl                  19.  Lapangan olahraga
10. Ruang kelas V

Pohon pelindung
Rencana penanaman pohon
Selanjutnya, kamu akan diajak mempelajari denah ruang kelas III di SD Bakalan 01. Ruang kelas III terletak di samping kelas lV dan menghadap ke utara. Jumlah siswa setiap kelas di SD Bakalan 01 antara 30 sampai 40 siswa. Siswa kelas III berjumlah 40 anak, terdiri atas 22 siswa putra dan 18 siswa putri.
Di ruang kelas III terdapat meja guru dan meja murid. Setiap meja ditempati dua orang siswa. Di depan kelas terdapat papan tulis, papan absen, papan pengumuman, dan lemari buku. Di atas papan tulis terpasang gambar lambang negara Garuda Pancasila, serta foto presiden dan wakil presiden. Perhatikan denah ruang kelas III berikut ini.

Keterangan
1. Papan pengumuman
2. Papan tulis
3. Papan absen
4. Lemari buku
5. Meja guru
6. Meja murid
7. Kursi murid



 Manfaat Denah
SD Bakalan 01 akan menerima tamu dari SD Harapan 02. Kedua sekolah itu akan melakukan pertandingan persahabatan dalam cabang olahraga sepak bola, bulu tangkis, dan kasti. Hari itu Bu Farida, guru kelas III, memberikan tugas kepada Rudi, Gunawan, Irfan, Tina, dan Rani untuk melakukan persiapan. Bu Farida meminta mereka untuk membuat denah SD Bakalan 01. Denah itu akan diberikan kepada tamu dari SD Harapan 02. Dengan begitu, tamu dari SD Harapan 02 Akan mudah mengenali keadaan SD Bakalan 01 Beserta lingkungan sekitarnya. Itulah salah satu manfaat pembuatan denah.

http://pendidikanmerahputih.blogspot.co.id

pentingnya bekerja sama




sumber : https://www.google.co.id



 Secara sosiologis, bekerjasama (cooperation) merupakan salah satu bentuk proses interaksi sosial yang paling utama. Bagi para ahli sosiologi, memaknai bekerjasama tidak  hanya bersifat positif tetapi juga dapat diartikan secara negatif. Contohnya, apabila ada dua orang berkelahi, dan agar perkelahian itu terjadi maka kedua lawan harus ”bekerjasama” untuk saling tinju dan mencakar. Makna di atas tentu saja mengambil ruang lingkup yang sangat luas dan menimbulkan batas pengertian yang kabur. Untuk menghindari salah pengertian, dalam tulisan ini yang dimaksud dengan bekerjasama adalah kerjasama antar orang perorangan dan antar kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama dalam organisasi.
           Bentuk kerjasama dapat dijumpai pada semua kelompok orang dan usia. Sejak masa kanak-kanak, kebiasaan bekerjasama sudah diajarkan di dalam kehidupan keluarga dan kerabat. Setelah dewasa, ia akan mengembangkan kerjasama dengan orang lain untuk kelangsungan hidupnya. Ketika itu, bekerjasama tidak cukup didasarkan pada asas kekeluargaan dan atau kepercayaan semata, tetapi semakin kompleks karena menuntut sejumlah persyaratan keahlian tertentu dari masing-masing anggota kerjasama. Jika tidak memiliki keahlian tertentu maka ia tidak dapat menjalin kerjasama dengan sesamanya. Selain keahlian, juga mensyaratkan suasana pergaulan yang menyenangkan, sistem pembagian kerja dan balas jasa yang diterimanya secara adil dan disepakati.
           Kerjasama yang terjalin dalam kelompok tradisional, akan bertambah kuat apabila ada bahaya dari luar yang mengancam dan menyinggung kesetiaan kelompok. Mereka akan bersikap agresif jika dalam jangka waktu lama mengalami kekecewaan yang ditimbulkan oleh adanya rintangan yang bersumber dari luar kelompoknya. Bahkan akan semakin tajam jika kelompok tersebut merasa tersinggung atau dirugikan oleh kelompok lainnya. Dalam batas tertentu, perlawanan yang bersifat kelompok ada baiknya yaitu untuk menciptakan keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, seringkali keadaannya bersifat kontra-produktif, di mana anggota kelompok kurang berinisiatif dan kurang daya kreasinya oleh karena orang perorangan terlalu mengandalkan pada bantuan dari rekan sekelompoknya.
         Dari sudut sosiologis, pelaksanaan kerjasama antar kelompok masyarakat ada tiga bentuk (Soekanto, 1986; 60 – 63) yaitu: (a) bargaining yaitu kerjasama antar orang perorang dan atau antar kelompok untuk mencapai tujuan tertentu dengan suatu perjanjian saling menukar barang, jasa, kekuasaan, atau jabatan tertentu, (b) cooptation yaitu kerjasama dengan cara rela menerima unsur-unsur baru dari pihak lain dalam organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan stabilitas organisasi, dan (c) coalitionyaitu kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Di antara oganisasi yang berkoalisi memiliki batas-batas tertentu dalam kerjasama sehingga jatidiri dari masing-masing organisasi yang berkoalisi masih ada. Bentuk-bentuk kerjasama di atas lebih cenderung politis daripada sebuah makna yang membangun tim kerja dalam organisasi.
      Selain pandangan sosiologis, kerjasama dapat pula dilihat dari sudut manajemen yaitu dimaknai dengan istilah collaboration. Makna ini sering digunakan dalam terminologi manajemen pemberdayaan staf yaitu satu kerjasama antara manajer dengan staf dalam mengelola organisasi. Dalam manajemen pemberdayaan, staf bukan dianggap sebagai bawahan tetapi dianggap mitra kerja dalam usaha organisasi (Stewart, 1998; 88). Implikasinya, jika semua staf dipandang mitra maka mereka dapat mengambil inisiatif untuk melakukan rapat kerja dan memimpinnya. Walaupun demikian, tentu saja masih diperlukan koordinasi.
        Kerjasama (collaboration) dalam pandangan Stewart merupakan bagian dari kecakapan ”manajemen baru” yang belum nampak pada manajemen tradisional. Dalam manajemen tradisional terdapat tujuh kecakapan manajerial yaitu merencanakan (planning), mengkomunikasikan (communicating), mengkoordinasikan (co-ordinating), memotivasi (motivating), mengendalikan (controlling), mengarahkan (directing), dan memimpin (leading).
        Adalah tidak dapat dipungkiri bahwa kecakapan-kecakapan di atas seperti merencanakan, mengkomunikasikan, mengkoordinasikan, dan memotivasi perlu dikuasai oleh seorang manajer. Namun demikian, untuk kecakapan yang ketiga terakhir yaitu mengendalikan, mengarahkan, dan memimpin dianggap ”sudah tidak efektif lagi”. Menurut Stewart perlu seperangkat kecakapan baru yang perlu dikuasai oleh manajer era baru yaitu harus mampu membuat mampu (enabling), memperlancar (facilitating), berkonsultasi (consulting), bekerjasama (collaborating), membimbing (mentoring), dan mendukung (supporting).
         Dalam bersosialisasi dan berorganisasi, bekerjasama memiliki kedudukan yang sentral karena esensi dari kehidupan sosial dan berorganisasi adalah kesepakatan bekerjasama. Tidak ada organisasi tanpa ada interaksi sosial kerjasama. Bahkan dalam pemberdayaan organisasi, kerjasama adalah tujuan akhir dari setiap program pemberdayaan. Manajer akan ditakar keberhasilannya dari seberapa mampu ia menciptakan kerjasama di dalam organisasi (intern), dan menjalin kerja sama dengan pihak-pihak di luar organisasi (ekstern).
      Fungsi bekerjasama dalam sebuah organisasi merupakan perekat antar anggota organisasi dan untuk menyatukan arah kepada tujuan organisasi. Berikut ini adalah peranan kerjasama dalam organisasi:
1.    Kerjasama pada saat pembagian kerja (division of work). Pembagian kerja atau penempatan karyawan, secara normatif harus menggunakan prinsip the right man in the right place dan rasional/objektif. Pada prosesnya perlu menjalin kerjasama untuk saling berbagi tugas dalam menjalankan organisasi.
2.    Kerjasama dalam merumuskan wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility). Dalam tugas pekerjaannya, setiap staf dilengkapi oleh wewenang dalam melakukan pekerjaan tertentu dan setiap wewenang itu melekat suatu pertanggungjawaban. Agar staf dapat menjalankan kewenangan dan memenuhi tanggungjawabnya, perlu diberi peluang untuk saling bekerjasama antar sesama staf dan antara dirinya dengan manajer terkait.
3.    Kerjasama dalam pembinaan kesatuan perintah (unity of command) dan pengarahan (unity of direction). Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan yang benar akan memperhatikan prinsip kesatuan perintah pada bidangnya sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan juga harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab. Perintah yang datang dari manajer bagian yang lain kepada seorang karyawan akan merusak jalannya wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja. Untuk memastikan adanya kesatuan perintah, perlu dijalin komunikasi dan kerjasama. Dalam pelaksanaan kerja, bisa saja terjadi adanya dua perintah yang bertentangan. Untuk keserasian perintah, sekali lagi diperlukan komunikasi, konsensus, dan kerjasama.
4.    Kerjasama dibina untuk menjaga ketertiban (order) organisasi. Ketertiban dalam organisasi dapat terlaksana dengan aturan yang ketat atau dapat pula karena telah terciptanya budaya kerja yang sangat kuat. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi dari masing-masing anggota organisasi. Jika ada salah seorang anggota organisasi tidak disiplin, seringkali kita memintanya untuk meningkatkan kerjasamanya agar budaya organisasi dapat tertib kembali.
      Kerjasama dibina untuk menjaga semangat kesatuan (semangat korp). Setiap staf harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerjasama yang baik. Semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan sangat berarti bagi karyawan lain. Setiap bagian dibutuhkan oleh bagian lainnya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang suka memaksakan kehendak dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp(perpecahan dalam korp).

        Setelah kita memahami tentang kedudukan dan fungsi bekerjasama dalam sebuah organisasi, kita dapat menarik pemahaman bahwa kerjasama memiliki kedudukan yang sangat penting. Setiap organisasi, sekecil apapun, akan mengandalkan aspek kerjasama untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Bahkan secara tegas disebutkan bahwa tidak ada organisasi tanpa ada kerjasama. Chester I. Barnard dalam bukunya The Executive Functionsmengemukakan bahwa organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih (Djatmiko, 2002; 1). James D. Mooney juga berpendapat bahwa organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama.

http://bismimuhammadnur.blogspot.co.id